Senin, 09 Agustus 2010

Eddy Hartono - Berbisnis Dengan Hati

                Menjelang akhir tahun 1980-an, produksi kaos-kaos berkerah mulai gencar di pasaran. Berbagai merek dengan kualitas dan harga yang berbeda-beda muncul. Beberapa nama menjulang karena dianggap sebagai merek dagang impor. Karena laris, kaos berkerah itu sering kali jadi bahan pembajakan merek. Salah satu yang mengalami kejadian itu adalah baju bermerek Hammer.
Merek yang ternyata asli Indonesia itu adalah hasil kreasi pria kalem bernama Eddy Hartono. Di tangannya, saat merek yang lain mulai tenggelam, Hammer justru terus berkibar dan bahkan melakukan diversifikasi merek dengan memunculkan Nail. Bagaimana resep sukses pria yang juga menjadi Ketua Asosiasi Supplier Matahari Department Store itu?
"Saya senang membantu, siapapun saya bantu. Kompetitor juga saya bantu," sebutnya lugas, tanpa kesan dibuat-buat. Barangkali, pola pikir yang memandang pesaing justru sebagai kawan itulah yang meraih sukses sejati. Dan memang, dalam kesehariannya, tampak jika Eddy sangat memperhatikan semua orang, termasuk hal sepele seperti jatah pembalut bagi karyawatinya.
Tak heran, jika sebagian besar karyawannya selalu loyal pada Eddy. Maka, di tengah gempuran merek-merek asing yang terus bermunculan, Hammer mampu tetap eksis. Bahkan, karena prestasinya membesarkan Hammer, Presiden Direktur PT Warna
Mardika ini sempat menerima "Anugerah Produk Asli Indonesia - kategori Sandang" pada tahun 2008.
Menurut putera kedua dari 6 bersaudara ini, sukses yang diperolehnya kini banyak dipengaruhi oleh mamanya. "Untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga, mama ikut mencari nafkah dengan berjualan di warung-warung desa, dengan menggunakan perahu." kisahnya menuturkan semangat sang mama yang jadi inspirasi hidup. "Mama saya sungguh luar biasa, ia bisa bikin macam-macam kue, dan berjualan sepanjang hari selama 20 jam lebih."
Eddy kecil memang terlahir dari keluarga sangat sederhana. Ia lahir dan dibesarkan di sebuah daerah terpencil di Kalimantan Barat. Masa kecil dilaluinya dengan penuh perjuangan. Untuk pergi ke sekolah saja, Eddy kecil mesti menempuh jarak yang cukup jauh. "Di daerah saya waktu itu belum ada sekolahan, makanya saya mesti sekolah di satu kabupaten yang harus melewati laut...." kenangnya.
Masa perjuangan itu rupanya mengkristal dalam prinsip hidup yang kini telah mengantarnya menggapai impian. Buah perjuangan masa kecil itu kemudian terpatri dalam semangat untuk mau bekerja keras dan bertekad kuat untuk sukses.
Selain itu, nilai wisdom sepertinya juga telah mendarah daging dalam sikap yang mengantarnya pada kesuksesan. Ia menuturkan, suatu ketika pabriknya yang dibangun di tahun 1987 dengan karyawan hingga 2000 orang, dua hari menjelang Natal tahun 1995 ludes terbakar! "Sebelum kebakaran itu, setiap kali melihat karyawan bubar dari pabrik, saya merasa sangat bahagia sekali, karena telah menghidupi begitu banyak orang. Pemikiran itulah yang membuat saya jadi semangat; saya harus sukses! Karena kalau tidak, kasihan semua karyawan. Prinsip saya kalau kita mikir orang (lain), pasti Tuhan akan mikir kita!"
Begitulah sosok Eddy yang berbisnis dengan hati. Selain itu, ada pula beberapa resep sukses yang menjadi landasan hidupnya. Landasan itu disebutnya sebagai: Eddy Hammer's Way. Apa saja itu? Simak kisah selengkapnya di majalah LuarBiasa edisi kedua Februari 2009
      Oleh : Team Andriewongso.com; Rabu, 08-Oktober-2008; 15:26:26 WIB

Howard Schultz, Kisah Secangkir Kopi Yang Mendunia

            Apa yang akan Anda lakukan jika ide Anda ditolak dan dilecehkan-bahkan dianggap gila-oleh 217 orang dari 242 yang diajak bicara? Menyerah? Atau malah makin bergairah? Jika pilihan terakhir ini yang Anda lakukan, barangkali suatu saat, sebuah impian membuat bisnis kelas dunia bisa jadi milik Anda.
Yah, itulah kisah nyata yang dialami oleh Howard Schultz, orang yang dianggap paling berjasa dalam membesarkan kedai kopi Starbucks. "Secangkir kopi satu setengah dolar? Gila! Siapa yang mau? Ya ampun, apakah Anda kira ini akan berhasil? Orang-orang Amerika tidak akan pernah mengeluarkan satu setengah dolar untuk kopi," itulah sedikit dari sekian banyak cacian yang diterima Howard, saat menelurkan ide untuk mengubah konsep penjualan Starbucks.
Dalam buku otobiografinya yang ditulis bersama dengan Dori Jones Yang- Pour Your Heart Into It; Bagaimana Starbucks Membangun Sebuah Perusahaan Secangkir Demi Secangkir-Howard menceritakan bagaimana ia merintis "cangkir demi cangkir" dan menjadikan Starbucks sebagai kedai kopi dengan jaringan terbesar di seluruh dunia.
Awalnya, Howard Schultz adalah seorang general manager di sebuah perusahaan bernama Hammarplast. Suatu kali, ia datang ke Starbucks yang pada awalnya hanyalah toko kecil pengecer biji-biji kopi yang sudah disangrai. Toko ini dimiliki oleh duo Jerry Baldwin dan Gordon Bowker sebagai pendiri awal Starbucks. Duo tersebut memang dikenal sangat getol mempelajari tentang kopi yang berkualitas. Melihat kegairahan mereka tentang kopi, Howard pun memutuskan bergabung dengan Starbucks, yang kala itu baru berusia 10 tahun. Ia pun segera bisa dekat dengan Jerry Baldwin. Sayang, hal itu kurang berlaku dengan Gordon Bowker dan Steve, seorang investor Starbucks baru. Meski begitu, Howard tetap berusaha beradaptasi dan mencoba mengenalkan berbagai ide pembaruan untuk membesarkan Starbucks.
Suatu ketika, Howard Schultz datang dengan ide cemerlang. Ia mendesak Jerry untuk mengubah Starbucks menjadi bar espresso dengan gaya Italia. Setelah perdebatan dan pertengkaran yang panjang, keduanya menemui jalan buntu. Jerry menolak karena meskipun idenya bagus, Starbucks sedang terjerumus dalam utang sehingga tidak akan mampu membiayai perubahan.
Howard pun lantas bertekad mendirikan perusahaan sendiri. Belajar dari Starbucks, ia tidak mau berutang dan memilih berjuang mencari investor. Dan, pilihan inilah yang kemudian membuatnya harus bekerja ekstra keras. Ditolak dan direndahkan menjadi bagian keseharian yang harus dihadapinya.
Tekad itu terwujud--dan bahkan--dengan uang yang terkumpul dari usahanya, ia berhasil membeli Starbucks dari pendirinya. Namun, kerja keras itu tak berhenti dengan terbelinya Starbucks. Saat terjadi akuisisi, ia mendapati banyak karyawan yang curiga dan memandang sinis perubahan yang dibawanya. Tetapi, dengan sistem kekeluargaan, ia merangkul karyawan dan bahkan memberikan opsi saham sehingga sense of belonging karyawan makin tinggi.
Kini, dibantu dengan CEO yang diperbantukannya, Orin C Smith, Howard berhasil mengembangkan Starbucks hingga puluhan ribu cabang di seluruh dunia. Ia juga menekankan layanan dengan keramahan pada konsumen, dan di sisi lain, memperlakukan karyawan sebagai keluarga. Dengan cara itu, Howard terus berekspansi hingga terus menjadi kedai kopi terbesar.
Howard Schultz adalah gambaran kegigihan seseorang dalam mewujudkan ide. Meski diremehkan pada awalnya, Howard tetap bertahan dan akhirnya membuktikan bahwa dengan tindakan nyata, semua ide bisa menjadi nyata. Kepedulian yang ditunjukkan dengan "memanusiakan" semua karyawannya juga telah membuatnya makin disegani sehingga mampu terus memperbesar usahanya.
                          Success Story Selasa, 17-Pebruari-2009; 12:06:16 WIB

CATATAN HITAM PACARAN

Ide pacaran bisa di emban siapa aja. Mulai dari abg sampai orang tuapun bisa mengusungnya, meskipun bentuk dan tempatnya beda. Cinta , lima huruf itu emang kadang bikin dilema, gimana nggak? Karena lima huruf akhirnya ABG atau siapapun mulai siap masuk dunia pacaran.
Eksistensi cinta pada diri manusia tidak akan di hizsab. Sebab, itu merupakan Qadha Allah. Dan sudah wajar bila manusia memiliki rasa itu. Tapi perwujudannyalah yang di atur. Apa jadi pacar, sahabat, temen deket, temen biasa, atau mungkin yang lainnya. Jadi ingat!
“Nggak ada yang ngelarang kamu atau siapapun untuk jatuh cinta, tapi perwujudannyalah yang di atur.”
Cinta Itu maknanya luas, tidak sesempit yang kebanyakan orang kira, yang hanya sebagai hubungan cowok dan cewek. Apakah kamu kira hubungan kamu dengan orang tua kamu tidak berlandaskan cinta? Menurut saya itu iya, kenapa? Karena tidak mungkin, kalau orang tua kita tidak cinta kita, apabila mereka benar tidak cinta, mau jadi apa kita? kenal dunia saja kita tau dari mereka. Kata seorang guru cinta itu maknanya sangat tinggi sehingga tidak mudah untuk di definisikan dengan kata-kata. Katanya juga cinta itu di bagi dua, cinta walaupun dan cinta karena. Cinta karena itu contohnya: cinta yang tidak tidak sepenuh hati, cinta cuma karena-karenaan karena cantik, tampan, pandai, atau mungkin yang lainnya. Sedang cinta walaupun itu: cinta kita pada sang pencipta Allah SWT.
Hmm…. Aneh bin ajaib memang. Urusan cinta yang di wujudkan lewat pacaran ini emang kadang nggak kenal ama yang namanya tempat dan waktu. Mau di angkot, di bus, ataupun di sekolah yang satu ini mudah di jumpai. Mereka tidak malu, padahal yang liat aja malu. Mereka juga nggak kenal ama waktu, mau pagi, siang, sore, ataupun malem mereka nempel terus. Persis kaya’ perangko.
Tapi kalau boleh meraba-raba, definisi dari cinta lewat pacaran itu sendiri dapat dilahat dari cara, kegiatan, aktifitas dan ritualnya ketika dua orang sedang Ehm…ehm………… Apalagi kalau bukan mojok berdua, nonton berdua, boncengan berdua, shoping berdua dan lain-lainnya. Padahal tau nggak? Antara dua orang yang berdua “bukan makhromnya” ketiganya adalah setan.
Ssstt…… setannya tergoda jadi provokator……….. deketin maksiat. ( dosa lho…! )
Pacaran sudah jelas bikin rugi, di akhirat? Udah jelas. Di dunia? Sebetulnya udah hanya aja tertutupi sama nikmatnya. Diantaranya:
  • Pertama, bikin berat di ongkos => Biasanya bagi cowo’. so harus cari anggaran tuk beli bensin ( antar jemput… ) juga apalagi paz jalan-jalan, tuk jajan, tuk inilah, tuk itulah dan lain sebagainya. Untuk cewe’nya, masa’ sich mau kencan baunya terasi ma sambal? Malulah…….. akhirnya harus beli bedak, lipstick, minyak wangi dan lain-lainnya.
  • Kedua, rahasia bisa kebongkar => Biasanya sich ini terjadi ketika kmu tukang gossip dan tau luar dalem kamu, missal buat yang tidurnya suka ngorok hati-hati, suka kentut sembarangan hati-hati, suka ngupil dan mungkin lain sebagainya HATI-HATI..!
  • Ketiga, menyita waktu => Waktu kamu belajar, hilang tuk telpon-telponan atau mungkin untuk sms-an ma si-dia plus kemaleman lagi, hilang dech jatah tidur kamu juga.
  • Keempat, resiko patah hati => Namanya juga pacaran, yang nikah aja terus cerai nggak kehitung jumlahnya, apalagi pacaran. Walau sesepele apapun masalahnya.
  • Kelima, resiko di dua’in => Kok bisa…? Bisalah…… kamu kan tak bisa mantau dia setiap hari, apalagi kalau pasangan kamu seorang idola, pasti banyak yang suka ma dia dan berebut dia, alhasil lama-lama diapun tergoda.
  • Keenam, resiko kebablasan => Ada orang yang sering bilang imannya kuat kok. Tapi ‘imronnya yang nggak kuat. Namanya juga sering berdua’an resiko ini pasti ada.
  • Ketujuh, menyita pikiran => Paztinya…… semua enyah kalau sudah mikirin dia. Dia adalah yang pertama, yang lainnya nanti bisa (nunggu dulu).
  • Kedelapan, mudah berbohong => Bilangnya sama orang tua, jatah uang sakunya habis buat inilah itulah and others (foto copy, beli buku, dsb.) padahal semua itu habis untuk ntraktir dan anggaran ‘antar jemput dia.
Nah, itu beberapa kerugiannya, sebenarnya masih banyak yang lainnya. Sudah jelaskan? paham….??? Ternyata pacaran nggak selamanya indah. Ada juga ruginya, banyak malahan…. Rasanya nggak sebanding memang jika waktu luang, prestasi belajar, play grup, kedekatan dengan keluarga, atau mungkin yang lainnya harus hilang. Karena waktu, pikiran, tenaga , dan materi yang kita punya banyak kita alokasikan pada si dia belum lagi tabungan dosa kita yang terus kita saldonya selama berpacaran. Padahal pacar itu sendiri belum tentu bisa mengembalikannya. Coba pikir kalau kita kena PHK (Putus Hubungan Kekasih). Apalagi ngasih jaminan kita selamat di akhirat. Rugikan……???
                                                                                                    By. MZMUSTHOFA

CANDI CETHA

              Di daerah lereng barat gunung Lawu sana ternyata ada sebuah Candi, Candi ini tidak terlalu terkenal  namun lumayan banyak lho pengunjungnya. Candi tersebut dikenal dengan Candi Cetha yang berada di Dukuh Cetha, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Propinsi Jawa Tengah.
Secara Astronomis letak Candi ini berada pada 111o 09’ 14”   BT dan 07o 35’ 48”  LS, ketinggiannya + 1.400 m dpl.
Ketika kita pertama masuk kita akan melewati sebuah tangga-tangga. Setelah kita masuk lebih kedalam lagi kita akan melihat disekitar candi terdapat banyak bangunan pendapa dari kayu. pendapa-pendapa itu mungkin digunakan sebagai tempat ibadah atau peristirahatan.
Keberadaan kompleks Candi Cetha ini pertama kali dilaporkan oleh Van der Wilis pada tahun 1842. Selanjutnya kekunoannya itu mendapat perhatian dari para ahli purbakala seperti W.F. Sutterheim, K.C. Crucq, N.J. Krom. A.J. Bernet Kempers, Riboet Darmosoetopo dkk. Pada tahun 1928 Dinas Purbakala telah mengadakan penelitian melalui ekskavasi, untuk mencari bahan-bahan rekontruksi lebih lengkap.
Kompleks di Candi Cetha ini terdiri dari 14 (empat belas) teras. Namun nyatanya hanya terdiri dari 13 (tiga belas) teras berundak yang tersusun dari barat ketimur, makin kebelakang makin tinggi dan dianggap paling suci. masing-masing halaman dihubungan oleh sebuah pintu dan jalan setapak yang seolah-olah membagi halaman teras menjadi dua.
Bentuk kompleks Candi Cetha ini mempunyai kesamaan dengan Candi Sukuh yaitu dibangun berteras sehingga mengingatkan kita pada punden berundak masa Prasejarah. Bentuk susunan bangunan semacam puri sangatlah spesifik dan tidak ditemukan pada kompleks candi lain di Jawa Tengah kecuali Candi Sukuh.
Di kompleks Candi Cetha ini banyak dijumpai arca-arca yang mempunyai ciri-ciri masa Prasejarah misalnya, arca yang kedua tangannya diletakkan di depan perut atau dada. sikap semacam ini menurut para ahli mengingatkan pada patung sederhana di daerah Bada, Sulawesi Tengah. Selain itu relief-relief menggambarkan adegan cerita Cuddhamala seperti di candi Sukuh dan relief-relief binatang seperti Kadal, Gajah, Kura-kura, belut dan Ketam.
Dibelakang candi ini terdapat Patung Dewi Saraswati. Dan disebelah kanannya terdapat sebuah mata air yang sangat jernih. dipercaya dapat membuat orang awet muda.
Pendirian candi Cetha ini dihubungkan dengan keberadaan prasasti yang berangka tahun 1373 Saka (1451 Masehi). Bedasarkan prasasti tersebut serta pengambaran figur binatang maupun relief dan arca yang ada, diperkirakan berasal pada abad ke 15 Masehi dari masa Majapatih akhir.
Bangunan utama pada kompleks candi Cetha terletak pada halaman paling atas / belakang. bentuk bangunan dibuat seperti Candi Sukuh dan ini merupakan hasil “pemugaran: pada akhir tahun 1970-an bersama dengan bangunan pendapa dari kayu. sangat disayangkan bahwa “pemugaran” terhadap candi Cetha ini tidak memperhatikan konsep arkeologi sehingga hasilnya tidak dapat dipertangungjawabkan secara ilmiah.
                                                                             sumber: mazda